Entri yang Diunggulkan

  Operasi pada Confine Spaces ( ruang sempit) Seiring kemajuan jaman, Dinas Pemadam Kebakaran sebagai institusi dituntut untuk memberikan ...

Tuesday, January 3, 2012

KIAT MENCEGAH TERJADI KEBAKARAN DI RUMAH


KIAT-KIAT MENCEGAH TERJADI 

KEBAKARAN

Api bisa  menjadi kawan maupun menjadi lawan. Ungkapan Ini yang sering sekali dikatakan orang, padahal tidak selamanya itu benar, jika api kecil namun merugikan dan membahayakan maka itu sudah di kategorikan lawan, namun jika api besar dapat dikendalikan dan bermanfaat maka api itu sudah teman  itulah Sang Api. kalau menjadi kawan tentu tidak apa-apa, tapi kalo menjadi lawan inilah yang menjadi masalah bagi kita. Banyaknya kasus kebakaran terjadi karena faktor kelalaian dari manusia, maka dari itu kita harus bisa sedini mungkin untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Ada beberapa cara untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran sehingga tidak menjadi lebih besar. Simak tips di bawah ini:

- Pada saat mati lampu, sebisa mungkin hindari menggunakan lilin dan lampu minyak, tapi sebaiknya menggunakan lampu otomatis atau penerangan dari baterai, namun apabila tidak ada pilihan lain, jauhkan lilin atau lampu minyak dari benda yang mudah terbakar seperti kertas, gorden, seprei, kain, atau benda lainnya. jika terpaksa harus menggunakan lilin maka harus diberi alas besar untuk lilin/lampu bila terjatuh tidak membakar sekitarnya.

- Berikan juga pengarahan pada anak-anak mengenai benda-benda yang dapat memicu terjadinya kebakaran, seperti korek api, kembang api dan petasan. Berikan pengawasan lebih jika mereka bermain kembang api dan petasan.

- Untuk rumah, sebaiknya selalu merawat dan menggunakan instalasi listrik dengan tepat. Usahakan jangan sampai terjadi kelebihan beban pada kabel dalam satu titik, karena ini bisa memicu panas pada kabel dan menyebabkan kabel mudah terbakar.

- Lengkapi juga rumah anda dengan alat pemadam api yang mudah digunakan, dan jangan lupa untuk membaca petunjuk dan cara penggunaannya.

- Apabila terjadi kebakaran, jangan panik, evakuasi semua orang untuk keluar, dan gunakan alat pemadam api untuk mencegah membesarnya api.


Semoga tips diatas bisa bermanfaat untuk kita semua.

Monday, January 2, 2012

Penanganan korban dalam keadaan darurat

 PENANGANAN KORBAN DALAM KEADAAN DARURAT

Malapetaka adalah suatu bencana yang ditimbulkan oleh manusia atau alam dan dapat menimpa siapa saja. Kita sebagai manusia tentu akan melakukan suatu usaha agar dapat membantu, paling tidak dapat mengurangi penderitaannya.
Macam bencana ada 2 :
1. Bencana yang ditimbulkan oleh manusia seperti perang, kecelakaan pesawat, motor, dan lain sebagainya
2. Bencana yang ditimbulkan oleh alam seperti banjir, gempa bumi, topan dan lain sebagainya

Tahap – tahap pertolongan pada Keadaan Gawat Darurat :
1. Meminta pertolongan
a. Amankan penderita
b. Hubungi ambulans dengan menelpon 118
c. Tertibkan masyarakat
d. Lakukan prosedur gawat darurat
2. Melakukan resusitasi
Pertolongan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan fungsi jantung yang terganggu guna kelangsungan hidup
3. Menghentikan pendarahan
Caranya :
a. Menekan dengan jari tangan
Dilakukan pada pembuluh darah yang dekat pada permukaan kulit, contoh : Arteri temporalis superfisialis, arteri fasialis, arteri subclavia, arteri carotis komunis, arteri brachialis, arteri femoralis
b. Penekanan dengan kain bersih / sapu tangan pada luka
Letakkan bagian yang bersih langsung diatas luka dan tekanlah
c. Balut tekan
Luka ditutup kasa steril kemudian dibalut diatasnya, letakkan benda keras kemudian diperban sehingga dapat menahan dan perdarahan dapat terhenti
d. Torniket (hanya pada keadaan anggota badan terputus
Tutup ujung tungkai yang terputus dengan kain bersih dan bagian yang terputus dimasukkan ke dalam kantong plastik yang berisi es
4. Memasang bidai dan pembalut
5. Transportasi
Tingkatan Pertolongan
1. Prioritas Pertama
Semua luka yang mengenai saluran pernafasan dan menyebabkan gangguan pada pernafasan, semua luka yang mengeluarkan pancaran darah atau syok karena pendarahan hebat
2. Prioritas Kedua
Luka tusuk perut, kerusakan pembuluh darah atau cedera kepala tertutup dengan kesadaran yang terus menurun
3. Prioritas Ketiga
Cedera tulang punggung yang memerlukan dekompresi, cedera lutut, cedera mata, dan lain sebagainya
Beberapa cara pertolongan yang harus dilakukan pada keadaan tertentu :
A. Kesulitan Bernafas (Respiratory Distress)
  • Tidak bernafas
Pasien yang tidak bernafas perlu segera diberi pernafasan buatan dari mulut ke mulut. Bila gagal, kemungkinan ada sumbatan pada saluran pernafasan, usahakan mengeluarkannya.
  • Pernafasan tidak cukup
Kekurangan pernafasan bisa sangat tersamar, sehingga sulit diketahui. Keracunan makanan dengan kuman botulisma, penyakit guillan-Barre, keracunan antikolin esterase menyebabkan kelumpuhan otot pernafasan untuk sementara waktu saja. Penyakit miastenia gravis menyebabkan kelumpuhan otot pernafasan juga, tetapi bila cepat diberi suntikan prostigmin, dapat mengembalikan pekerjaan otot yang lumpuh itu. Apabila suntikan tidak bereaksi, perlu segera dilakukan intubasi, agar tidak terjadi pneumonia aspirasi atau infeksi paru – paru secara tidak langsung. Dan bila intubasi belum juga dapat mengembangkan paru – paru dengan memuaskan, maka perlu dilakukan segera pernafasan dengan mesin paru – paru (mechanical ventilators)
  • Sumbatan saluran pernafasan
Setiap pasien yang mengalami gangguan pernafasan harus dipikirkan tentang kemungkinan terjadinya sumbatan pada saluran pernafasan
  • Sumbatan pada saluran pernafasan bagian atas
Hal-hal yang sering menyebabkan sumbatan pada saluran pernafasan bagian atas adalah spasme pada laring, edema atau kelumpuhan laring, trauma trakea, atau kemasukkan benda asing ke dalam tenggorokan. Penanganan obstruksi saluran pernafasan adalah trakeotomi, intubasi endotrakeal, atau mengeluarkan benda asing melalui bronkoskopi
  • Sumbatan mendadak pada Bronki dan Bronkioli
Adanya sumbatan pada bronki dan bronkioli dapat didengar dengan stetoskop, yaitu terdengar ekspirasi pernafasan bertambah lama dan berisik seperti halnya pada asma
  • Pneumotoraks
Adanya pneumotoraks pentil (tension pneumothoraks), penting sekali untuk segera diketahui karena bila udara berada di antara dinding paru – paru dan dinding dada (rongga pleura) tidak segera dikeluarkan, dapat sangat membahayakan jiwa pasien. Pneumotoraks dapat juga terjadi selama dilakukan bronkoskopi, torakosentesis, atau pada pasien yang mendapat pernafasan buatan dengan mesin. Pengobatan tension pneumotoraks adalah melakukan aspirasi (penyedotan) udara dengan torakosentesis
  • Edema paru – paru akut
Adanya edema paru – paru akur mudah diketahui yaitu gejala dispne, takipnea, dan batuk dengan banyak riak. Pada pasien yang disertai penyakit jantung, sputumnya tampak berwarna merah darah. Periksalah denyut nadi, tekanan darah, suhu badan, dan frekuensi pernafasan karena adanya penyakit tekanan darah tinggi, infeksi dan aritmia paroksismal akan mempermudah terjadinya edema paru - paru
  • Sumbatan pada arteri pulmonaria
1) Emboli akut pada arteri pulmonaria
Terkadang emboli pada arteri pulmonaria dapat menimbulkan keadaan gawat darurat dengan gejala syok, sianosis dan kegagalan jantung
2) Kesulitan pernafasan bukan dari paru – paru
Dapat disebabkan oleh asidosis. Asisdosis dapat menyebabkan takipnea dan kussmaul, karena itu asidosis harus segera diperbaiki.
B. Syok
Adalah suatu keadaan yang ditandai dengan tidak cukupnya perfusi darah ke dalam jaringan.
Gejala :
1) Tekanan darah di dalam arteri menurun terutama terlihat pada arteri radialis di pergelangan tangan dan arteri karotis di leher
2) Anggota gerak, terutama jari – jari kaki dan tangan terasa dingin, lembab, dan membiru
3) Gangguan kesadaran sebagai akibat jaringan otak yang kekurangan darah adalah berupa gelisah, mengantuk sampai pingsan
4) Urine berkurang akibat kekurangan darah pada ginjal
5) Terjadi tatikardi dan hiperpnea
6) Tekanan sistolik di bawah 90 mmHg dan diastolik di bawah 60 mmHg
Sebab dan akibat syok :
1) Jumlah darah yang beredar kurang (syok hipovolemi)
a. Kehilangan darah, akibatnya darah yang kembali ke jantung berkurang, sehingga darah yang beredar berkurang juga. Pengobatannya ; beri transfusi darah lengkap
b. Kehilangan plasma, contoh pada luka bakar derajat ketiga, dermatitis yang luas. Pengobatannya ; beri infus plasma manusia atau plasma expander, sampai denyut nadi menjadi kuat kembali
c. Kehilangan cairan elektrolit, terjadi karena muntah terus – menerus, buang – buang air. Pengobatannya ; beri segera minum air yang dicampur garam dan gula (oralit)
2) Pengeluaran darah dari jantung (cardiac output) berkurang
a. Tamponade pericardium
Pembungkus jantung berisi cairan. Cairan ini mendesak jantung sehingga mengurangi isi jantung dan mengganggu denyut jantung. Gejala ; Peningkatan tekanan darah vena dan menyempitnya jarak tekanan sistolik dan diastolik
b. Penyakit miocardium (otot jantung)
Jantung tidak dapat menguncup dengan baik, sehingga pengeluaran isi sekuncup pun berkurang. Gejala ; Bunyi jantung seperti derap kaki kuda, perubahan pada EKG dan sakit pada dada
c. Penyakit katup jantung
Pada stenosis (penyempitan) katup darah tidak dapat dipompakan habis keluar. Jantung akan berusaha memenuhi kebutuhan badan dengan mempercepat denyut atau memperkuat pemompaan. Kalau jantung tidak mampu lagi, darah dari jantung akan berkurang. Pada kelemahan (insufisiensi) katup, darah yang dipompakan akan kembali ke dalam jantung
d. Emboli paru – paru
Emboli paru – paru mengganggu kembalinya darah vena ke atrium kiri, sehingga pengeluaran darah dari ventrikel kiri berkurang. Adanya emboli paru – paru akan menimbulkan takipnea, sianosis, dan bendungan pada pembuluh darah vena, terutama pada vena jugularis di leher
e. Gangguan metabolisme
Gangguan metabolisme menimbulkan asidosis, alkalosis, atau hipotensi sehingga menyebabkan otot jantung tidak dapat berkontraksi dengan baik. Adanya gangguan metabolisme dapat dilihat dari timbulnya pernafasan Kussmaul, Sianosis dan penyakit paru – paru kronis
3) Hipotensi neurogen
a. Anafilaksis
Sebagai akibat dari reaksi antigen-antibodi, tekanan arteriol perifer menurun
b. Refleks vagal
Sebagai akibat tindakan perawatan atau perasaan nyeri di dalam perut, maka timbul refleks nervus vagus yang mengakibatkan timbulnya bradikardi dan menurunnya tahanan arteriol
c. Farmakologis
Terjadi blokade susunan saraf otonom sehingga tahanan arteriol menurun
d. Obat sedativa berlebihan
Dosis sedative berlebihan menyebabkan peredaran darah vena mengurang, sehingga menimbulkan stupor dan koma
4) Gabungan dari ketiga itu
a. Perforasi alat – alat dalam badan
Pada perforasi alat dalam terjadi pengurangan isi darah yang beredar dan tahanan arteriol yang menurun karena terjadi pendarahan dan perasaan nyeri yang hebat.
Gejala : Dinding perut kaku dan nyeri bila ditekan
Pengobatannya : Bila ada gejala hipovolemi, diberi infus garam fisiologis (isotonis) lalu dilakukan pembedahan untuk menutup perforasi yang terjadi
b. Septikima
Pada septikimia terjadi gangguan pengambilan oksigen dari paru – paru, gangguan pada isi sekuncup jantung maupun tahanan pembuluh darah perifer
Gejala : Kesadaran menurun, menggigil, dan demam
Pengobatannya : Beri antibiotika yang mempunyai spektrum luas. Bila ada tanda – tanda hipovolemi, berilah infus cairan garam fisiologis
C. Koma dan Gangguan Kesadaran
Banyak hal yang dapat menimbulkan koma atau gangguan kesadaran, misalnya terlalu banyak minum – minuman yang mengandung alkohol, epilepsi, perdarahan intrakranial, dan lain sebagainya
Pengobatannya :
1. Periksa apakah pernafasan dan peredaran darahnya baik. Bila terjadi gangguan, berilah infus fisiologis dan oksigen
2. Buatlah anamnesis dari keluarganya untuk mengetahui kemungkinan sebab koma atau gangguan kesadaran itu. Apakah ada trauma yang menyebabkan perdarahan epidural atau subdural hematoma
3. Konsultasikan segera ke dokter
D. Nyeri Abdomen Akut
Penyakit yang dapat menimbulkan nyeri akut adalah :
1. Peradangan setempat
a. Apendisitis akut
b. Kolesistitis akut
2. Perforasi yang menimbulkan peritonitis
a. Ruptura esofagus
b. Perforasi lambung, duodenum, usus halus, kandung empedu, dan kandung kemih
c. Peritonitis karena zat kimia atau bakteri
3. Obstruksi (sumbatan) usus
a. Hernia
b. Volvulus
c. Invaginasi
d. Ileus batu empedu
4. Penyakit vaskular
a. Emboli arteri mesenteri
b. Aneurisma aorta abdominalis yang pecah atau terlalu mengembang
5. Perdarahan intraperitoneum
a. Limpa pecah
b. Aneurisma
c. Kehamilan ektopik yang terganggu
6. Perdarahan retroperitoneum
a. Laserasi (robekan) ginjal
b. Patah tulang punggung
7. Torsio strangulasi (terpelintir)
a. Tumor ovarium yang terpelintir
b. Omentum terpelintir
c. Testis yang belum turun terpelintir
Pertolongan :
Nyeri abdomen akut ini suatu keadaan yang harus cepat diketahui penyebabnya dan secepatnya diatasi dahulu rasa sakitnya dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat agar dapat mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat dalam waktu singkat sehingga korban terselamatkan